Senin, 16 Desember 2013

SEJARAH MASA KECIL SOEKARNO

Bung Karno Saat Masih Bersekolah
Ketika dilahirkan di Blitar pada tanggal 6 juni 1901, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
Rumah Bung Karno Masa Kecil
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS. di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1925.
 
( Sumber : presidenke1-soekarno.blogspot.com )

1. SOEKARNO

1.1  Sekilas Tentang Soekarno


Ir. Soekarno
Presiden Indonesia ke-1
Masa jabatan 17 Agustus 1945 – 12 Maret 1967 (21 tahun)
Wakil Presiden Mohammad Hatta (1945)
Didahului oleh Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh Soeharto
Informasi pribadi
Lahir 6 Juni 1901 Bendera Belanda Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal 21 Juni 1970 (umur 69) Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik PNI                                                                            
Tanda tangan



Istri  :

1. Siti Oetari Tjokroaminoto
    
Siti Oetari Tjokroaminoto adalah putri sulung Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam. Haji Oemar Said Tjokroaminoto  adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda.Haji Oemar Said Tjokroaminoto sempat menjadi guru bagi para pemimpin besar Indonesia, antara lain, Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka.
Soekarno menikahi Oetari usianya belum genap 20 tahun. Siti Oetari sendiri waktu itu berumur 16 tahun. Soekarno menikahi Oetari pada tahun 1921 di Surabaya. Sewaktu itu Soekarno menumpang di rumah HOS Tjokroaminoto ketika sedang menempuh pendidikan di sekolah lanjutan atas. Beberapa saat sesudah menikah, Bung Karno meninggalkan Surabaya, pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di THS (sekarang ITB). Soekarno kemudian menceraikan Oetari secara baik-baik.  Lak, adalah panggilan kesayangan Soekarno kepada Oetari.


2. Inggit Garnasih

 http://www.ceritamu.com/uploads/posts/HBC/files/fa23fd7e-1a85-4998-8604-bc72e532e633.jpg

Ini adalah istri kedua Soekarno. Pernikahan mereka dikukuhkan dengan Soerat Keterangan Kawin No. 1138 tertanggal 24 Maret 1923, bermaterai 15 sen, dan berbahasa Sunda. Soekarno memanggil Inggid dengan panggilan kesayangan Enung. Garnasih merupakan singkatan dari kesatuan kata Hegar Asih, dimana Hegar berarti segar menghidupkan dan Asih berarti kasih sayang.

3. Fatmawati 

http://1.bp.blogspot.com/-Om6HPYI_FCM/URR_HusfkqI/AAAAAAAAA1k/G1_K45uo9C0/s320/PARA+ISTERI+PRESIDEN+INDONESIA+_+fakihbondowoso.blogspot.com+_+Fatmawati.jpg 
Fatmawati adalah istri ketiga Soekarno, yang bernama asli Fatimah. Dia adalah Ibu Negara Pertama Republik Indonesia. Fatmawati berjasa dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.


4. Hartini 

 http://rosodaras.files.wordpress.com/2009/07/sri-hartini.jpg

Hartini adalah Istri keempat Soekarno. Sebelum menikah dengan Soekarno, Hartini menjadi janda pada usia 28 tahun dengan lima orang anak. Melalui seorang teman, Soekarno mengirimkan sepucuk surat kepada Hartini dengan nama samaran Srihana. Dua hari setelah Guruh Soekarno Putra lahir, tanggal 15 Januari 1953, Soekarno meminta izin Fatmawati untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan, namun kemudian menyebabkannya menuai protes dari berbagai organisasi wanita yang dimotori Perwari yang anti poligami.

5. Dewi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/df/9-7-2009-p2009dewi-sukarno.jpg


Dewi adalah Istri kelima Soekarno. Nama lahirnya adalah Naoko Nemoto. Sebelum bertemu dengan Soekarno, dia adalah pelajar dan entertainer. Dewi Soekarno dikenal dengan kepribadiannya yang terus terang.

6. Haryati 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFnQzEcH1iptgRCZ8sAwUOK8sndcYo5ovYqDOsPeCV3oAcsn27EoS51bDChvtVe42CyYjnh5IAW_tAFfpg4AXzW2RaLRGc0CelqrrK5uVs4_aTfzX4DP-9LfOMVRhhzEnn_Bnd_CVP7vKp/s1600/har-kar.jpg 

Haryati adalah Istri keenam Soekarno. Sebelum dinikahi oleh Soekarno, Haryati adalah mantan penari istana dan menyandang gelar Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian


 

Yurike Sanger menikah dengan Soekarno saat masih SMA. Setelah menikah dengan Yurike, Soekarno tidak lagi menggunakan kata ”saya” kalau bicara, melainkan aku. Sedang dia meminta Yurike jangan memanggilnya dengan sebutan ”Pak”, melainkan Mas.


Keduanya menikah pada 1959. Kartini Manoppo pernah jadi pramugari Garuda Indonesia.


http://intisari-online.com/media/images/1503_heldy_cinta_terakhir_bung_karno.jpg
Heldy Djafar  adalah istri Soekarno yang terakhir. Anak dari seorang pemborong terpandang di Tenggarong.
Anak
Anak dari Fatmawati :
1. Guntur Soekarnoputra

2. Megawati Soekarnoputri 
3. Rachmawati Soekarnoputri
4. Sukmawati Soekarnoputri
5. Guruh Soekarnoputra 
Anak dari Hartini :
1. Taufan Soekarnoputa
2.  Bayu Soekarnoputra
Anak dari Kartini Manoppo :
1.  Totok Suryawan
Anak dari Dewi :
1.   Kartika Sari Dewi Soekarno




























































































































DAFTAR ISI